Rabu, 22 Februari 2012

Istirahat Di Tebing, Emang Asseeekkk...


 Sesuai dengan Motonya anak Rock Climbing

 "Aku, Tebing dan Tuhan"



ungkapan tersebut mencerminkan bahwa manusia sungguh tidak berdaya, manusia sungguh tidak mampu melakukan apapun jika tidak ada pertolongan dari sang Khalik


salam lestari.....
Pendaki Gunung atau pun pemanjat tebing (climber), hidup untuk menaklukkan gunung dan tebing terjal yang hingga ribuan meter tingginya dari permukaan laut.Kadang kala,untuk menaklukkan sebuah gunung atau tebing, dibutuhkan waktu berhari-hari.Bagaimanakah para pemanjat tebing itu beristirahat, makan, dan tidur di permukaan tebing yang terjal? Bagaimanakah caranya para pemanjat tebing itu memulihkan energinya sementara posisinya masih terjebak di tengah-tengah tebing yang terjal? 

Foto berikut akan bercerita kepada anda, bagaimana cara para pemanjat tebing beristirahat saat mereka harus menghabiskan beberapa hari dan malam di sebuah tebing batu besar dan tinggi. 

Cekidot :

cara tidur di tebing

cara tidur para pemanjat tebing

cara istirahat para pemanjat tebing



 foto pemanjat tebing


 photo-video pemanjat tebing

Wew... Serem, kebayang harus tidur di ketinggian dengan cara seperti itu.....hehehe..:)

Selasa, 21 Februari 2012

Mang Cek Bik Cek Main Sepatu Roda, Yuk di JSC!!!!


Semasa masih kecil, Anda pernah meluncur di jalan raya dengan menggunakan sepatu roda? Sekarang, bersama keluarga, tidak ada salahnya untuk melanjutkan hobi itu. Mungkin Anda dapat memanfaatkan car free day empat kali sebulan di kota Pempek. Atau bisa juga bersepeda di sekitar rumah, jika jalan lumayan mulus.
Dulu sepatu roda terdiri atas dua roda di bagian belakang dan dua di depan, sehingga kerap disebuat quad skates. Sekarang, yang tren adalah in-line skates karena roda-rodanya tersusun dalam satu baris. Jumlah roda mulai dari dua hingga lima.
Menurut situs LiveStrong, bermain in-line skates memiliki banyak keuntungan kesehatan antara lain:

- Jantung menjadi sehat
Sebagai kegiatan aerobik bermain in-line skates meningkatkan aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh. In-line skates membantu mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular, misalnya tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke.

- Membakar lebih banyak kalori
Latihan aerobik seperti in-line skates membakar lebih banyak kalori daripada latihan anaerobik, seperti angkat besi. Orang dengan berat badan 70 kg dapat membakar 913 kalori per satu jam bila bermain in-line skates. Bandingkan dengan 8 km dalam satu joging yang hanya membakar 584 kalori atau hanya 277 kalori untuk jalan sepanjang 5,5 km per jam.

- Keseimbangan dan koordinasi tubuh
In-line skates membantu memperbaiki keseimbangan dan koordinasi tubuh, sehingga akan mencegah Anda mudah jatuh dan cedera. Banyak faktor yang berkontribusi pada keseimbangan dan koordinasi yang buruk, termasuk cedera pada persendian/ligamen/tendon/otot, usia yang menua, dan penyakit seperti artritis dan osteoporosis. Menambah in-line skates dalam program latihan akan menjadi cara yang menyenangkan untuk melatih koordinasi.

PERHATIAN SEMUA::
  • Jika Anda belum pernah bermain sepatu roda sebelumnya atau memiliki kondisi medis seperti osteoporosis, artritis, diabetes, sebaiknya berkonsultasi lebih dahulu ke dokter sebelum bermain sepatu roda dengan niat untuk meningkatkan kebugaran.
  • Hindari bermain di jalan raya sampai Anda sudah mahir. Cobalah bermain di taman yang jauh dari jalan raya atau di jalan depan rumah.
  • Selalu cek kondisi sepatu roda sebelum dipakai. Pastikan rodanya tidak ada yang aus.
  • Selalu memakai perlatan keselamatan, yakni helm serta pelindung siku dan lutut.

Senin, 20 Februari 2012

Promosi Doktor Dian Kusuma

Posted by admin on 2011-08-19 14:52:27
http://www.ui.ac.id/id/news/archive/5233

Universitas Indonesia (UI) kembali membuktikan dirinya sebagai pencetak manusia unggul. Dian Kusuma meraih gelar doktor pada Jumat (18/8) di Ruang Promosi Doktor Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Kampus Depok.
Kemiskinan kini menjadi masalah krusial yang patut segera diselesaikan oleh pemerintah. Dengan menurunkan angka kemiskinan maka akan dperoleh pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Pemerintah berupaya memberikan program-program yang dapat mengentaskan kemiskinan. Salah satu program pengentasan kemiskinan yang digalakkan oleh pemerintah adalah Program Keluarga Harapan (PKH). PKH menjadi sorotan utama dalam penelitian Dian Kusuma untuk memperoleh gelar doktor dalam ilmu kesehatan masyarakat pada UI yang berjudul “The Effect of Condition Cash Transfer (PKH) on Preventive Child Health Services: A Randomized Controlled Experiment in Indonesia”.
Bertindak sebagai promotor adalah Prof. Hasbullah Thabrany dr, MPH, DrPH, Ko-Promotor Budi Hidayat, SKM, MPPM, PhD. Tim penguji diketuai oleh Prof. Budi Utomo, dr, MPH, PhD dan beranggotakan Dr. drg. Mardiati Nadjib, MSc., Dr. Vivi Yulaswati, MSc., Dr. Harapan Lumban Gaol, Vid Adrison SE, MA, PhD dan Drs. Pungky Sumadi, MCP, PhD.
Dian Kusuma yang berhasil menyelesaikan studi masternya di Belanda ini berhasil mempertahankan disertasinya dengan predikat cumlaude dan akan segera berangkat melanjutkan post doctoral di Universitas Harvard. Mahasiswa doktor yang merupakan lulusan tercepat dan termuda ini merupakan lulusan doktor ilmu kesehatan masyarakat ke 96 dan doktor FKM UI ke 109. Penelitian Dian memaparkan tentang efek domino PKH yang meningkatkan utilisasi pada program pelayanan kesehatan dalam rangka pencegahan penyakit pada anak-anak. PKH terbukti efektif dalam meningkatkan akses dalam perlindungan pencegahan penyakit pada anak terutama dari keluarga miskin. (NAN)