Senin, 22 April 2013

Alex Noerdin : No 4 Insya Allah Dapat Dukungan Besar

Alex Noerdin saat pengambilan nomor urutSalah satu calon Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin berpasangan dengan Ishak Mekki yang maju sebagai incumbent merasa bangga dengan nomor 4 setelah pengundian nomor urut, minggu (21/04) oleh KPU.

Senin (22/04) pagi Alex Noerdin mengatakan, dirinya sama sekali tidak mempermasalahkan mendapat nomor urut berapapun, karena menurutnya dalam Pilkada secara langsung yang terpenting adalah hasil akhir perolehan suara dan bukan nomor urut.
”Kami mendapat nomor 4, nomor terbesar dari calon lain. Semoga pengabdian, loyalitas dan dukungan terhadap kami juga yang terbesar dari calon lainnya. Bismillah saja,” kata Alex.
Alex mengatakan, berapapun nomor yang didapatkan akan diterima termasuk nomor urut 4 ini, dirinya  dengan ikhlas. Dan mudah-mudahan nomor ini akan membawa berkah kemenangan pada Juni mendatang. Sebagai Incumbent Alex Noerdin berpasangan dengan Ishak Mekki mengaku setelah mendapat nomor akan segera melakukan langkah – langkah berikutnya, yakni memaksimalkan sosialisasi nomor tersebut ke masyarakat luas.
Menurut Alex Noerdin, setelah mendapat nomor urut, tugas lain yang jauh lebih penting adalah bagaimana meyakini masyarakat Sumsel, bahwa pasangan Alex-Ishak layak untuk dipilh karena kinerjanya selama ini.
"Kita tau masyarakat sudah pintar, dan tau siapa yang akan mereka pilih pada saat hari pencoblosan pada Juni mendatang," katanya.
Ia menegaskan, masyarakat juga bahkan tau siapa saja yang cuma memiliki slogan di spanduk dan janji - janji saja.
"Jadi intinya nomor 4 itu sudah pas buat masyarakat yang akan memilih kami nanti," tegasnya.

Dilanjutkannya, nomor urut itu merupakan sarana bagi masyarakat untuk memilih nanti, tapi yang terpenting adalah, masyarakat memilih figur orangnya bukan nomornya.
Seperti diketahui setelah dilakukan pengudian nomor oleh KPU Sumsel, nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), pasangan Eddy Santana-Wiwiet Tatung mendapat nomor urut 1, pasangan Iskandar Hasan-Hafisz Tohir mendapat nomor urut 2, Herman Deru-Maphilinda Syahrial Oesman mendapat nomor urut 3 dan pasangan Alex Noerdin-Ishak Mekki  mendapat nomor urut 4.
Sementara itu, ketua KPU Sumsel Anisatul Mardiah menyampaikan setelah proses pengundian nomor urut, pihaknya akan melakukan proses berikutnya yakni memasuki tahapan persiapan kampanye para calon.

"Saat para calon setelah mendapat nomor urut masing-masing sudah bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat," katanya.
Lebih lanjut ia berharap beberapa tahapan berikutnya dapat berjalan aman, maksimal dan sesuai yang direncanakan.(Sosmed)

H. Alex Noerdin Komitmen Bangun Desa

H. Alex Noerdin kunker di PagaralamPAGARALAM - Dalam membangun Sumatera Selatan, Gubernur Sumsel, H. Alex Noerdin tidak hanya fokus pada pembangunan di kota, tapi pembangunan di desa-desa pun tetap diutamakan. Salah satunya adalah bantuan desa yang setiap tahunnya mengalami peningkatan.

Kemarin (Senin, 22/4), Gubernur Sumsel, H. Alex Noerdin saat kunjungan kerjanya ke Kota Pagaralam, gubernur menyerahkan bantuan pemerintah provinsi Sumsel di kelurahan Bumi Agung Kecamatan Dempo Utara kota Pagaralam. Dalam sambutannya, Alex mengungkapkan rasa bahagianya dapat hadir bersama masyarakat yang berasal dari lima kecamatan di Kota Pagaralam karena sangat penting maknanya bagi keberlangsungan pembangunan di kota Pagaralam. "Masa depan kota Pagaralam yang baik merupakan dambaan kita semua yang harus kita wujudkan melalui kerja keras. Program-program pembangunan yang bukan saja berpihak kepada rakyat tetapi kita berharap kepala daerah memiliki komitmen yang tinggi serta mampu mengaplikasikan program-program kerja yang lebih konkrit, kooperatif, sinergis dan efektif untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Alex.

Menurut Alex, bantuan pemerintah provinsi Sumsel kepada desa dan kelurahan adalah wujud kepedulian pemprov. Sumsel kepada masyarakat.

"Kelurahan dan masyarakat merupakan lini terpenting dalam sebuh kehidupan berbangsa dan bermasyarakat sehingga pembangunan kelurahan dan masyarakatnya dapat menjadi pondasi yang kuat dalam menggapai kesejahteraan masyarakat," ungkap Alex.

Sementara Walikota Pagaralam Djazuli Kuris mengatakan mengucapkan terimakasih atas bimbingan dan juga arahan selama ini kepada pemerintah kota Pagaralam sehingga kota Pagaralam dapat berkembang secara pesat sebagai salah satu kota di Sumsel.

"Pak Alex selalu memberikan bimbingan, arahan serta dukunganannya kepada pemerintah kota Pagaralam, bukan hanya itu banyak bantuan juga diberikan kepada Pagaralam sehingga dapat berkembang dengan pesat," jelas Djazuli.

Tokoh masyarakat, Hasanudin mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Sumsel, H. Alex Noerdin yang telah meluangkan waktu untuk bertemu secara langsung dengan masyarakat di Pagaralam.

"Kami atas nama masyarakat kota Pagaralam sangat bergembira dengan kehadiran pak Alex Noerdin," ucapnya.

Menurut Hasanudin, selama kepemimpinan H. Alex Noerdin sebagai gubernur, Sumatera Selatan telah banyak mengalami kemajuan dan keberhasilan.

"Pak Alex telah banyak membawa keberhasilan bagi Sumsel baik tingkat nasional maupun internasional," kata Hasanudin.

Sekarang, lanjut Hasanudin, setelah meluncurkan program sekolah gratis dan berobat gratis, Sumsel tak lama lagi akan memiliki jalan tol yang digagas oleh Gubernur Sumsel, H. Alex Noerdin.

"Oleh karena itu kedepan kami sangat mendukung dan siap membantu pak Alex Noerdin untuk mewujudkan Sumsel Gemilang," tegas Hasanudin.

Adapun bantuan gubernur Sumsel saat melakukan kunjungan kerja ke Pagaralam adalah bantuan bagi kelurahan sebesar Rp 1,75 milyar bagi 35 kelurahan dalam 5 wilayah kecamatan Pagaralam Utara, Pagaralam Selatan, Dempo Utara, Dempo Tengah dan Dempo Selatan, bantuan dana sebesar Rp 30 juta untuk lima masjid, bantuan 20 ribu ekor bibit lele dan pakannya, bantuan untuk karang taruna, serta bantuan kelompok tani berupa bibit kakao. (Morino)

Pidato Gubernur

WAPRES BOEDIONO AJAK ALEX BERDAYAKAN HUTAN RAKYAT


Wakil Presiden Boediono mengajak Gubernur Sumatera Selatan, Ir H Alex Noerdin untuk memberdayakan hutan untuk kesejahteraan rakyat. "Saya mengajak gubernur untuk memberdayakan dan sekaligus membangun konsevasi alam, melalui hutan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di daerah,"Demikian ajakan Boediono saat pencanangan dan deklarasi Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) di Istana WakilPresiden, Jl Medan Merdeka Selatan, 22 Januari 2010.
Hadir dalam HKAN tersebut, Menteri Kehutanan zulkifli Hasan dan Menkopolhukam Marsekal Purn TNI Djoko Suyanto. Wapres, Boediono menambahkan hutan yang merupakan kekayaan alam harus dikelola secara baik dan benar. Sehingga masyarakat sekitar hutan bisa menikmatinya. "Hutan harus dikelola secara baik, masyarakat sekitar hutan bisa menikmati hasilnya,"tambahnya sambil memberi nama seekor Macam asal Sumatera bernama "Wira" yang akan dilepas ke habitatnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan, Ir H Alex Noerdin merespon positif ajak Wapres Boediono tersebut. "Kita sambut positif ajakan Wapres, terutama untuk pengelolaan hutan kemasyarakatan dan hutan tanaman rakyat. Karena memang hutan rakyat ini perlu diberdayakan secara maksimal,"katanya. Alex yang datang bersama Bupati Muba, Pahri Azhari dan Bupati Mura, Ridwan Mukti menegaskan hutan desa dan hutan rakyat ini pengelolaannya secara teknis kepada Dinas Kehutanan. "Pengelolaan secara teknisnya, terhadap hutan kemasyarakatan dan hutan tanaman rakyat ini akan dikelola oleh Dinas Kehutanan,"tambahnya.
Saat ditanyakan apakah mekanismenya rakyat diberikan tanah sertifikat untuk mengelola hutan tersebut, Alex menegaskan bukan diberikan tanah hutan. Tapi rakyat diberikan hak pengelolaan saja. "Jadi bukan diberikan tanah hutan, rakyat hanya diberikan hak pengelolaan saja. Itu ada batas
masa waktunya. Dan biasanya pengelolaan itu, bukan orang perorang, tapi melalui kelompok tani dan ormas,"terangnya. Lebih jauh kata Alex, Yang sudah ditunjukan oleh Departemen Kehutanan untuk penyediaan hutan tanaman rakyat, misalnya Musi Banyuasin, Musi Rawas dan Ogan Komering Ilir (OKI), totalnya sekitar 30.000 hektar. "Tiga kabupaten sudah menyediakan tempat untuk pengelolaan hutan tanaman rakyat dan hutan kemasyarakatan, MUBA, MURA dan OKI, total diperkirakan mencapai 30.000 hektar,"papar mantan Bupati Musi Banyuasin yang mengenakan baju batik lengan panjang. Yang jelas, lanjut Alex, program perberdayaan hutan tanaman rakyat ini bukan saja untuk kesejahteraan ekonomi.
Namun sebagai konservasi alam juga untuk perlindungan satwa-satwa liar yang termasuk dilindungi. "Hutan ini sekaligus untuk perlindungan satwa liar, sebagaimana tujuan lain dari konservasi alam,"tandasnya. Sedang Kepala Dinas Kehutanan Pemprov Sumatera Selatan, Sigid Wibowo menjelaskan setiap kabupaten di Sumsel akan menyediakan konservasi alam berupa penyediaan lahan hutan. Namun luas berbeda-beda. Karena kondisi setiap kabupaten berbeda beda geografisnya. "Selain, MUBA, MURA dan OKI, beberapa kabupaten lainnya juga ikut menyediakan lahan konservasi hutan ini, namun luas berbeda beda, tergantung kondisi alam kabupaten tersebut. Intinya tak bisa dipaksakan,"terangnya.
Sigid mengakui hutan tanaman rakyat ini bukan lagi hutan "virgin". Karena memang hutan ini kawasan yang "dikelola" oleh masyarakat. Jadi tumbuh-tumbuhan yang hidup disana bisa dipetik hasilnya, misalnya saja dengan menanami pohon tanaman keras yang umurnya tahunan atau tanaman buah-buahan. "Bisa saja hutan tersebut ditanami dengan tanaman keras yang umurnya tahunan dan buah-buahan, sehingga hasilnya bisa dinikmati,"tuturnya. Disinggung soal mekanisme dan biaya pengelolaan, Sigid menjelaskan model pembiayaan bisa bermacam-macam, mulai dari adanya "bapak asuh" yang memberikan supply bibit dan logistik, atau model corporate social responsibility (CSR). "Bisa macam-macam model pengelolaannya, mulai dari bapak asuh sampai CSR,"tandasnya. Yang jelas, kata Sigid lagi, pihaknya mengusulkan agar hutan tanaman rakyat ini ditanami dengan tumbuhan dan tanaman yang cepat besar dan berbuah. Sehingga baik kayunya dan buahnya bisa cepat dirasakan petaninya. "Kita menyarankan agar tanamanya yang cepat berbuah, dan cepat besar, jadi buah dan kayunya bisa cepat diambil,"imbuhnya.

Saat ditanya berapa anggaran pengelolaan hutan tanaman rakyat ini, Sigid mengaku sedang melakukan pengkajian secara mendalam. "Kami sedang mengkaji secara cermat, karena masing-masing hutan luas berbeda-beda,"tegasnya. Yang penting dan mendesak, ungkap Sigid, bagaimana> melakukan konservasi alam dan hutan ini agar jangan sampai rusak. Karena ulah manusia. Lebih baik memang konservasi hutan ini melibatkan masyarakat sekitarnya, karena mau diusir juga susah, jadi ya dilegalkan saja. Yang penting masyarakat sejahtera dan tak merusak hutan,"urainya.
Sedangkan Bupati Musi Banyuasin, H Pahri Azahri mengaku pengelolaan hutan tanaman rakyat dan desa yang luasnya sekitar 7300 hektar akan dibiayai melalui APBD, dengan anggaran sekitar Rp1,4 miliar/2010. "Untuk anggaran 2010, APBD kami sudah menganggarkan sekitar Rp1,4 miliar untuk mengelola hutan tanaman rakyat dan desa,"jelasnya. Pahri menambahkan hak pengelolaan hutan tersebut sekitar 30 tahun dan dikelola melalui organisasi atau kelompok tani yang sudah ada. "Ya, mereka kita berikan hak pengelolaan saja, bukan hak milik. Karena hutan ini milik Pemda,"tegasnya.

Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan usai deklarasi HKAN mengatakan konservasi hutan nasional dipatok sekitar 15 persen untuk konservasi hutan dari total jumlah daratan di Indonesia. Jumlah patokan tersebut dinilai tidak mudah sehingga dibutuhkan peran serta masyarakat. "Konservasi kita itu 15 persen dari daratan ini memang menjadi tugas tidak ringan untuk dikelola bersama-sama. Perlu juga memberi kesadaran kepada rakyat," terangnya. Selain melakukan konservasi hutan, Menhut juga berkomitmen untuk meningkatkan perlindungan terhadap satwa liar dan tanaman beraneka ragam. Dia menjelaskan, konservasi hutan telah berlangsung di seluruh provinsi di Indonesia. Ada tiga macam konservasi hutan yang dicanangkan, yakni hutan kemasyarakatan, hutan desa dan hutan tanaman rakyat. Untuk hutan tanaman rakyat, menurut Zulkifli saat ini sudah tersebar di 10 kabupaten di Indonesia antara lain di Kabupaten Jeneponto, Musi Banyuasin, dan Lampung. "Menurut aturan seluruh kawasan yang luas itu baik kebun maupun hutan, 10 persen harus untuk rakyat. Itu menurut Undang-undang, cadangan kita 500 ribu hektar," papar politisi PAN tersebut. Dari 500 hektar tersebut, lanjut Zulkifli, diharapkan pada 2010 ini hutan tanaman rakyat baru mencapai 160 hektar. "Tahun ini baru 160 hektar yang baru bisa saya dapat," pungkasnya.

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin,
Jum'at (22/1) menerima Surat Keputusan Menhut tentang Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan dan Hutan Desa oleh Wapres Boediono di Kantor Wapres jakarta.
Sumber : Humas Pemprov. Sumsel

Alex Noerdin Beri Kuliah Umum Di Unbara

Alex Noerdin Beri Kuliah Umum di Unbara BATURAJA - Gubernur Sumsel Alex Noerdin memberikan kuliah   umum di hadapan mahasiswa Universitas Baturaja (Unbara) yang dipusatkan di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar Baturaja, Kamis (11/4/2013).

Dekan Fisip Unbara Yunizir SSos menyampaikan, saat ini tercatat 10.000 lebih mahasiswa yang kuliah di Unbara.

Sedangkan Gubernur Sumsel mengatakan mutu dan kualitas lulusan Unbara harus diprioritaskan.

"Jangan hanya mengutamakan kuantitas lulusan," ujar Alex. 
Sumber : Untung Sarwono

http://www.alexnoerdin.info/index.php/berita/index/1/2013/04/11/377.php