Rabu, 29 Mei 2013

Beasiswa Pemprov Loloskan 3 Siswa SMAN Sumsel ke Universitas Amerika

Alex Noerdin akrab bersama para siswa
Alex Noerdin akrab bersama para siswa
 
PALEMBANG - Prestasi gemilang terus ditorehkan siswa SMA Negeri Sumatera Selatan (Sumsel). Tahun ini, para siswanya kembali lolos tes administrasi untuk masuk universitas ternama di Amerika Serikat.

Hal ini diungkapkan Ermawati, Principal SMAN Sumsel, kendati belum mengikuti UN 2013, namun siswanya yang berprestasi sudah masuk dalam kandidat mahasiswa di kampus ternama diluar negeri. Tahun ini, lanjutnya, tercatat tiga siswa sudah lulus administrasi di Universitas Amerika akan diikut sertakan dalam berbagai tes lanjutan, seperti tes TOEFL, SAT (Scoolastic Aptitude Tes) dan lainnya.

"Sejak lulusan pertama, siswa kita sudah tersebar di seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan PTS (Perguruan Tinggi Swasta) favorit di Indonesia. Bahkan beberapa siswa kita juga sudah kuliah di universitas luar negeri," tuturnya kepada koransumsel.com, Senin (8/4).

Dijelaskannya, sejak tahun ajaran 2012-2013, Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sumatera sudah menggulirkan dananya untuk pembiayaan sekolah gratis bagi siswa baru SMA Negeri (SMAN) Sumsel hingga tamat sekolah.

"Tahun ajaran 2013-2014 nanti, para siswa yang sudah lolos berbagai tahapan seleksi akan mendapatkan beasiswa dari Pemprov Sumsel hingga mereka tamat sekolah," bebernya.

Tahun lalu, pemprov memberikan bantuan sekolah gratis kepada 288 siswa SMAN Sumsel. Kendati demikian, mereka tetap akan mencari donatur lainnya untuk pembiayaan sekolah. Karena, apabila semua dibebankan kepada Pemprov Sumsel, akan sangat besar jumlah dananya.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, kita akan terus mencari donatur dari perusahaan besar untuk membantu pembiayaan pendidikan siswa disini. Karena, siswa kita merupakan seleksi dari siswa berprestasi yang berasal dari keluarga tidak mampu di Sumsel," tukasnya

Alex Noerdin Wujudkan Mimpi Warga


PALEMBANG-H.Alex Noerdin selaku Gubernur Sumsel melalui program bedah rumah  yang dilaksanakan Dinas Sosial telah mewujudkan mimpi warga yang selama ini ingin memiliki rumah layak huni.Adalah Sudirman (60 tahun) warga RT 12 Kecamatan Gandus Palembang yang selama ini mengangankan mimpi itu menjadi nyata. Sebab rumah yang ditempatinya sejak puluhan tahun lalu itu kondisinya sudah amat memprihatinkan.

Dan berkat program bedah dan  renovasi rumah gratis yang digagas Alex Noerdin melalui Dinsos Sumsel, rumah Sudirman pun kini telah layak huni. Dan, kini mimpi itu menjadi nyata.

Sudirman pun terlihat sumringah. “Tidak ada firasat apapun kalau rumah yang saya tempati sejak puluhan tahun bakal dibedah secara gratis. Memang sebelumnya saya hanya mimpi bulan terang yang sinarnya masuk ke dalam rumah,” cerita Sudirman, Kamis (9/5).

Sudirman didampingi istrinya, Maimunah (50) mengatakan, sudah sejak lama dia dan keluarganya memimpikan memiliki rumah yang layak. Tapi apa daya penghasilannya yang hanya sebagai buruh pencari karet dari sisa limbah pabrik tak mampu mencapainya.

“Punya rumah yang layak untuk keluarga sudah menjadi impian sejak lama tapi mimpi itu hanya bisa saya pendam karena penghasilannya sehari-hari hanya cukup untuk makan keluarga,” jelasnya.

Dengan adanya program bedah rumah dari Pemerintah Provinsi Sumsel ini, lanjut Sudirman, mimpi itu jadi kenyataan karena rumah yang ditempatinya bersama empat anggota keluarga lainnya sudah layak huni. “Mimpi saya ternyata diwujudkan oleh Pak Alex Noerdin. Sekarang rumah saya sudah layak dan bagus. Terima kasih kepada Pak Alex Noerdin yang sudah mewujudkan mimpi saya itu,” ungkap Sudirman.

Senada yang diungkapkan Yati (50). Yati yang tercatat sebagai warga RT 14 Kelurahan Gandus, Palembang ini juga tidak menyangka rumah yang dihuni bakal diperbaiki. “Saya bersyukur dan terima kasih. Alhamdulillah rumah akhirnya direnovasi melalui program bedah rumah Pemerintah Provinsi Sumsel,” ungkapnya.

Yati yang merupakan janda sejak dua tahun lalu, memiliki pekerjaan hanya sebagai pedagang sosis sehingga menurutnya tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk memperbaiki rumahnya yang hampir roboh itu. “Suami saya sudah meninggal sejak 2 tahun lalu, sebagai penjual sosis tidak mungkin bisa memperbaiki rumah karena butuh biaya besar,” tuturnya.

Selama ini, menurut Yati, belum sama sekali mendapatkan bantuan dari pemerintah Kota Palembang. Dirinya pun hanya pasrah saat menempati rumahnya yang hampir roboh itu. “Tidak pernah saya menerima bantuan dari pemerintah Kota Palembang karena memang tidak ada pihak pemerintah yang meninjau. Jadi saya pasrah saja menempati rumah ini,” ungkapnya.

Terpisah, Nurjanah (57) yang memiliki empat orang anak yang juga mendapatkan kesempatan rumahnya dibedah, bersyukur. Ia mengungkapkan, rumah yang merupakan peninggalan suaminya itu sudah ditempati sejak puluhan tahun. “Ya kondisinya sudah memprihatinkan, tapi apa boleh buat karena tidak ada biaya jadi tetap bertahan dengan kondisi yang ada,” ujarnya.

Nurjanah yang baru beberapa hari ditinggalkan suaminya, Wahab karena meninggal dunia ini mengatakan sangat berterima kasih dengan Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin yang peduli dengan kondisi yang dialaminya. “Pak Alex Noerdin memang Gubernur yang peduli dengan rakyat, bukan hanya sekolah dan berobat yang gratis tapi rumah rakyatnya pun menjadi perhatiannya sehingga layak huni,” katanya.

Pada kegiatan bedah rumah di Kelurahan Gandus Palembang ini, ditinjau langsung oleh anggota DPR RI asal Sumsel, Dodi Reza Alex yang didamping oleh Kepala Dinas Sosial Sumsel, Apriyadi serta Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumsel Musni Wijaya.

Saat meninjau, Dodi juga menyaksikan dan turut membantu pekerja yang sedang menyelesaikan renovasi rumah. Tanpa ragu, ia mengecat dan juga memasang papan sebagai dinding dari rumah warga yang direnovasi.

Dodi mengungkapkan, sudah kewajiban pemerintah untuk memberikan tempat tinggal yang layak bagi rakyatnya. “Apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumsel dengan program bedah rumah ini sangat tepat karena masyarakat memang membutuhkan rumah yang layak,” katanya.

Dodi pun menambahkan kepedulian dan juga perhatian Gubernur Sumsel, H. Alex Noerdin terhadap rakyat Sumsel memang sangat besar. “Kepedulian Gubernur Sumsel bukan hanya sebatas program sekolah dan  berobat gratis yang dimulai sejak tahun 2008. Tapi kepedulian dan perhatian itu terus ditunjukkan Gubernur Sumsel hingga saat ini dengan terus melaksanakan program-program yang pro rakyat seperti bedah rumah ini,” tegasnya.

Usai meninjau pelaksanaan bedah rumah, Dodi Reza Aex juga menyempatkan diri melihat Mushola Mahmudiyah yang berada di tepian Sungai Musi. Pada kesempatan itu, ia memberikan bantuan uang sebesar Rp 5 juta kepada pengurus musholla sebagai biaya untuk perbaikan dan membeli fasilitas ibadah.

Bedah Rumah di Sumsel

PALEMBANG (EKSPOSnews): Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menyempatkan diri meninjau secara langsung program bedah rumah yang digagas Dinas Sosial provinsi setempat di Kelurahan Lebung Gajah, Sematang Borang, Palembang.
Salah satu rumah warga yang mendapatkan perhatian Gubernur Sumsel dalam program bedah rumah itu yakni milik Fajar Sanjaya seorang penderita cacat kaki akibat lumpuh.

Pada kesempatan itu pemilik rumah Fajar Sanjaya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumsel yang telah memberikan perhatian kepada keluarganya dengan membantu perbaikan rumah yang sekarang ini kondisinya sangat tidak layak huni.

"Saya sudah lama ingin memperbaiki rumah yang dindingnya banyak berlobang serta atapnya bocor ketika hujan turun, namun karena kemampuan diri terbatas dan tidak memiliki uang, saya belum bisa mewujudkan keinginan itu hingga akhirnya ada bantuan program bedah rumah ini," ujar salah seorang warga yang sebelum menderita lumpuh berprofesi menjadi sopir angkutan umum itu.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, sudah seharusnya pemerintah memberikan bantuan kepada warganya terutama yang kurang mampu dan memiliki keterbatasan fisik untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan bekerja mencari nafkah buat keluarga.

Bantuan tersebut jauh dari cukup, namun diharapkan program bedah rumah dapat meringankan beban keluarga serta bisa merubah tempat tinggal yang tidak layak huni menjadi lebih baik dan nyaman untuk berkumpul bersama keluarga, katanya.

Selain membantu perbaikan rumah yang dalam kondisi tidak layak huni, Gubernur Alex didampingi Kepala Dinas Sosial Sumsel Apriyadi memberikan bantuan satu unit kursi roda kepada Fajar agar bisa beraktivitas dan tidak larut terbaring di rumah saja sebagai penderita lumpuh.

Sebelumnya Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Sumsel M.S. Sumarwan mengataakan, pada 2013 ini pihaknya memprogramkan perbaikan 100 unit rumah tidak layak huni milik warga miskin di sejumlah daerah provinsi setempat "Program bedah rumah tersebut dilakukan secara bertahap di lima kabupaten/kota seperti di Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, OKU Selatan, Empat Lawang, serta Kabupaten Musi Banyuasin," ujarnya.

Setiap kabupaten/kota dialokasikan dana program bedah rumah untuk 20 rumah tidak layak huni (RTLH) yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dan tersebar di sejumlah lokasi dalam setiap kabupaten/kota sasaran program itu.


Program bedah rumah tersebut merupakan model pengembangan pemberdayaan fakir miskin melalui rehabilitasi rumah tidak layak huni yang digagas Kementerian Sosial.

"Secara nasional pada 2013 Kementerian Sosial akan memperbaiki 100.000 rumah tidak layak huni masyarakat miskin dengan dana APBN, bantuan dalam maupun luar negeri, LSM serta masyarakat," kata Sumarwan.(ant)

Pemprov Sumsel Beri Bantuan ke Penyandang Cacat



PALEMBANG – Langkah nyata Pemprov Sumsel dengan komando H. Alex Noerdin dalam bidang kesehatan sejak 2008 hingga kini terus direalisasikan. Dan hari ini, Jumat (29/3), melalui Dinas Sosial, Pemprov Sumsel memberikan bantuan kursi roda, pakaian, dan beras  kepada Yansha (12) warga Jalan Kapten Robani Kadir Lorong Nurul Huda RT 20 Kelurahan Talang Putri Palembang, yang menderita penyandang cacat/disable.


Kadinas Sosial Prov Sumsel H Apriyadi mengatakan, kedatangan mereka ke masyarakat Kota Palembang selain memberikan bantuan kepada Yansha anak dari Nurhayati, juga menyertakan tim dokter. ‘’Jika dari hasil pemeriksaan Tim Medis nantinya Yansha memerlukan perawatan lebih khusus demi kesembuhannya secara total maka kita pun sudah siap untuk merujuknya ke rumah sakit yang diinginkan. Sebab sebagaimana amanah dari Bapak Gubernur, beliau minta agar setiap pengobatan gratis yang dijalankan haruslah tuntas untuk dilakukan, baik itu untuk warga Palembang maupun seluruh rakyat yang ada di Sumsel,’’ ujar Apriyadi.

Tak hanya kesehatan Yansha yang mendapatkan perhatian penuh, orang tuanya akan didaftarkan sebagai anggota dalam Program Asuransi Kesehatan Sosial (ASKESSOS). ‘’Jadi jika terjadi sesuatu misalnya meninggal dari  pencari nafkah utamanya, maka ahli warisnya (Yansha) akan menerima santunan dari Pemprov Sumsel,’’ tambah Apriyadi.

Sementara itu orang tuan Yansha, Nurhayati (39) mengatakan selama 5 tahun dirinya telah menunggu dan sangat mengharapkan bantuan kursi roda untuk anaknya Yansha. ‘’Saya sempat mengajukan permohonan bantuan kepada Pemerintah Kota Palembang, namun keinginan dan harapan itu belum juga terwujudkan sampai akhirnya Pemprov Sumsel turun tangan dan memberikan bantuan melalui Dinas Sosial,’’ ujarnya dengan mata berbinar.

Dalam kesempatan tersebut, Pemprov via Dinas Sosial Sumsel juga memberikan santunan berupa sembako janda 3 anak bernama Ibu Uban (45) yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung. Selain itu, korban rumah ambruk yang terjadi pada Selasa (26/3) bernama Ibu Lilis (34) pun diberikan bantuan.

H Alex Noerdin Pemimpin Kreatif

APBD Sumsel terus meningkat dalam setiap tahunnya, sejak 2008 sampai 2013 mengalami perkembangan bagus dimana rata-rata tiap tahun meningkat 15 persen hingga 18 persen pertahun. Peningkatan ini merupakan angka yang cukup signifikan berkatian dengan kreatifnya Pemimipin Provinsi Sumsel, Alex Noerdin.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Drs Eppy Mirza.
"Peningkatannya sangat pesat kalau dibandingkan dengan daerah lain yang umumnya hanya meningkat 5 persen, sementara kita mencapai angka 15 hingga 18 persen dalam setiap tahunnya. Awalnya pada 2008, penerimaan pendapatan daerah prov sumsel APBD-nya sebesar 2,6 Triluin dan sudah tercapai. Begitupula dengan tahun 2009 juga tercapai angka target sebesar 2,9 Triliun rupiah,"katanya saat dijumpai di ruang kerjanya, Jumat (10/5).

Pada tahun 2010, sambungnya, Sumsel mengalami over target dimana target seharusnya 3,5triliun rupiah, ternyata meningkat jadi 100,34persen atau sebesar 3.537.839.451.069,44 rupiah. Begitupula dengan tahun 2011, dimana targetnya sebesar 4.178.817.046.059,83 dan realiasinya sebesar 4.354.299.787.734,01 yang berarti ini mengalami over target sebesar 100,42 persen.

"Sedangkan ditahun 2012, mengalami over target sebesar 103,54 persen yaitu dimana target sebesar 5.505.917.888.321,54 rupiah dan terealisasi sebesar 5.701.059.865.647,15 rupiah. Nah untuk tahun 2013 ini, target APBD sebesar 5.768.315.049.000 dan sekarang telah melewati triwulan pertama yang sudah mencapai 1.224.493..696.473 artinya sudah tercapai juga targetnya atau sekitar 21,23 persen,"imbuhnya.

Hal ini karena apa yang telah dilakukan Pemprov Sumsel terutama Dispenda ini telah tepat sasaran dan tak luput dari perhatian terhadap tupoksi dispenda ini mengingat disini menjadi koordinatornya. Karena dana yang masuk ke sumsel ini masuknya dari sini barulah masuk ke kas daerah yang disalurkan ke bank Sumsel.

"Yang kami tahu bahwa Gubernur Sumsel berusaha menciptakan iklim usaha yang kondisi dengan tidak ada pungli, calo , intinya memberikan pelayanan prima serta memekarkan UPTD Samsat ini, kalau dulu masing-masing ada Satu disetiap kabupaten/Kota dan sekarang ada Empat penambahan yaitu bertambah masing-masing satu UPTD Samsat di Palembang, Bayung lincir, Tugumulyo dan Gumawang,"ungkapnya.

Disinggung mengenai sosok Gubernur, Eppy mengatakan bahwa Alex Noerdin merupakan sosok yang visioner dan cepat tanggap terutama dalam menghadapi masalah-masalah yang pelik di Sumel ini.

"Sebagai contoh pada saat saya menjadi Kepala Disperindag lalu, pada 2011 Sumsel ini menemui permasalahan soal krisis gula dimana pada waktu itu hanya 60-70persen secara nasional untuk memenuhi kebutuhan gula Indonesia dan timbul masalah pelik dimana nasional tidak bisa memenuhi permintaan dan terkendala peraturan mentri perdagangan yang melarang untuk impor gula dengan alasan memberikan peluang usaha bagi petani gula. Namun saat itu beliau tegas dengan menyuruh saya melapor ke kementrian pusat untuk dibukakan pintu impor sementara, alhasil ide beliau itu diterima kementrian dan dinilai sangat cemerlang, maka dari itu dibukakanlah pintu impor tersebut dan krisis gula di Indonesia teratasi, tidak hanya di Sumsel saja,"bebernya.

Saya mengenal baik gubernur Sumsel ini sejak 2008 lalu, sambungnya, beliau pemimpin yang tegas terutama dalam pengambilan keputusan-keputusan penting bagi masyarakat Sumsel.
"Yang saya lihat beliau ini di satu sisi adalah orang birokrat sedangkan disisi lain pemikiran bisnisnya juga jalan diluar sebagai gubernur bisa sebagai chief executive manager. Beliau sebagai orang lapangan yang hebat dengan pemikiran bisnis yang menguntungkan Sumsel, dengan pola ini percepatan pembangunan akan jauh lebih cepat dari pada mengandalkan APBN dan APBD saja karena menurutnya APBD akan dikonsntrasikan secara penuh bagi masyarakat Sumsel terutama bidang pendidkan, kesehatan dan pembangunan yang penuh dengan strategi hebat,"tutupnya. (Belly)



SMA Negeri Sumsel (foto Ist)
 

KORANSUMSEL.COM, PALEMBANG - Merebaknya isu Sekolah Menengah Atas (SMA) Sumatera Selatan (Sumsel) belum berstatus negeri sepertinya terbantahkan. Sekolah yang dinaungi oleh Pemerintahan Provinsi (Pemprov) ini sudah berstatus negeri bahkan sejak pertama kali didirikan.

Hal ini diungkapkan Erma Retnowati, Kepala SMAN Sumsel bahwa isu kerancuan SMA Sumsel sebagai status negeri langsung dijawab dengan tegas.

"Sejak awal berdiri tahun 2009, SMAN Sumsel sudah berstatus negeri. Jadi, salah besar kalau sekolah ini masih berstatus swasta, apalagi SMAN Sumsel memang dibawah naungan Pemprov Sumsel," tuturnya kepada Koran Sumsel, Selasa (20/5).

Memang sekolah ini sering disebut dengan Sampoerna Academy, namun hal ini sangatlah wajar, karena dari awal pembangunan, Pemprov Sumsel sudah menanda tangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Putra Sampoerna Fondation dalam hal memanagemen SMAN Sumsel.

Dimana, sekolah yang didirikan dengan menggandeng Putra Sampoerna Academy memang selalu diberi label Sampoerna Academy. Tidak hanya di Sumsel, namun di beberapa kota lainnya yang menggaet Putra Sampoerna Academy.

"Pemprov Sumsel memang mengadakan kerjasama dengan Putra Sampoerna Fondation karena memang memanagemen pendidikan menggunakan sistem Cambridge. Bahkan, SMAN Sumsel juga mempunyai NPSN (Nomer Pokok Sekolah Nasional) 10648016 dan NSS (Nomer Statistik Sekolah) 301116048016," urainya.

Selain mencanangkan Cambridge Education, dimana salah satu sistem pendidikan ini menggunakan bahasa Internasional yang bertujuan untuk memberikan pendidikan yang berkualitas, Pemprov Sumsel juga berupaya merangkul masyarakat menengah kebawah yang berprestasi.

"Sekolah ini selain berkualitas tapi juga dihadirkan untuk masyarakat menengah kebawah yang mempunyai nilai akademik yang baik. Jadi, masyarakat yang perekonomian menengah kebawah bisa melanjutkan pendidikan berkualitas di Sumsel," tukasnya.

sumber : http://koransumsel.com/berita/741-sejak-berdiri-sma-sumsel-berstatus-negeri