Rabu, 01 Mei 2013

Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Sebuah Produk Knowledge



Meski SMKN Sumsel belum memiliki alumni karena baru beberapa tahun didirikan, namun sekolah ini telah mampu mengeluarkan sebuah produk knowledge (keterampilan) dari anak didiknya.

Sejak November 2012 yang lalu, 12 siswa SMKN Sumsel sukses memproduksi sebuah karya keterampilan , mobil pemadam kebakaran (damkar). Mobil ini merupakan hasil pemikiran anak-anak didik SMKN untuk mempermudah dan membantu masyarakat ketika terjadi kebakaran.

Usaha pelajar SMKN Sumsel ini patut diapresiasi. Setidaknya terdapat beberapa yang bisa dinilai. Pertama, dengan ketertabasan pengalaman, mereka sudah mampu menelurkan ide kreatif yang mungkin orang pelajar lain tak mampu memikirkannya. Apalagi, sekolah tempat mereka belajar baru seumur jagung.

Kedua, ide memproduksi mobil damkar dari mobil bekas ini sangat tepat. Karena Provinsi Sumsel merupakan salah satu daerah rawan kebakaran, terlebih wilayah geografisnya berjarak tempuh cukup lama. Sehingga jika terjadi kebakaran di satu daerah, mobil damkar dari pemerintah terkadang kesulitan menjangkaunya, akhirnya sering terjadi keterlambatan tiba di lokasi. Disinilah nantinya mobil damkar tersebut diproyeksikan untuk membantu masyarakat Sumsel.

Kemudian, dibuatnya mobil damkar ini dari ide keterampilan siswa ini karena tidak perlu lagi mendapat izin uji kelayakan jalan seperti pembuatan kendaraan penumpang lainnya, seperti mobil karya SMK Solo Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu. Beberapa faktor inilah menjadi alasan anak-anak SMKN Sumsel memproduksi keterampilan mobil damkar.

Jika ke depan akan diproduksi massal, tentu mobil damkar buatan putra Sumsel ini akan direkomendasikan untuk melalui tahapan-tahapan selanjutnya sesuai prosedur.

Dengan resminya dioperasikan mobil damkar tersebut, menunjukkan bahwa kualitas anak didik di Sumsel patut diperhitungkan, tidak hanya di level nasional, bahkan internasional. Hal ini juga membantah stigma sebagian orang terhadap program berobat gratis yang tidak berkualitas. Buktinya, dengan program itu, anak-anak didik dengan leluasa mengeluarkan ide kreatifnya di bidang apapun tanpa harus memikirkan problem biaya sekolahnya lagi. Potensi mereka terus digali untuk menciptkan hal-hal baru yang nantinya dapat bermanfaat bagi kemaslahatan bersama.