Meski SMKN Sumsel belum memiliki
alumni karena baru beberapa tahun didirikan, namun sekolah ini telah mampu
mengeluarkan sebuah produk knowledge (keterampilan) dari anak didiknya.
Sejak November 2012 yang lalu, 12
siswa SMKN Sumsel sukses memproduksi sebuah karya keterampilan , mobil pemadam
kebakaran (damkar). Mobil ini merupakan hasil pemikiran anak-anak didik SMKN
untuk mempermudah dan membantu masyarakat ketika terjadi kebakaran.
Usaha pelajar SMKN Sumsel ini
patut diapresiasi. Setidaknya terdapat beberapa yang bisa dinilai. Pertama, dengan
ketertabasan pengalaman, mereka sudah mampu menelurkan ide kreatif yang mungkin
orang pelajar lain tak mampu memikirkannya. Apalagi, sekolah tempat mereka belajar
baru seumur jagung.
Kedua, ide memproduksi mobil
damkar dari mobil bekas ini sangat tepat. Karena Provinsi Sumsel merupakan
salah satu daerah rawan kebakaran, terlebih wilayah geografisnya berjarak
tempuh cukup lama. Sehingga jika terjadi kebakaran di satu daerah, mobil damkar
dari pemerintah terkadang kesulitan menjangkaunya, akhirnya sering terjadi
keterlambatan tiba di lokasi. Disinilah nantinya mobil damkar tersebut
diproyeksikan untuk membantu masyarakat Sumsel.
Kemudian, dibuatnya mobil damkar ini
dari ide keterampilan siswa ini karena tidak perlu lagi mendapat izin uji
kelayakan jalan seperti pembuatan kendaraan penumpang lainnya, seperti mobil
karya SMK Solo Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu. Beberapa faktor inilah
menjadi alasan anak-anak SMKN Sumsel memproduksi keterampilan mobil damkar.
Jika ke depan akan diproduksi
massal, tentu mobil damkar buatan putra Sumsel ini akan direkomendasikan untuk
melalui tahapan-tahapan selanjutnya sesuai prosedur.
Dengan resminya dioperasikan
mobil damkar tersebut, menunjukkan bahwa kualitas anak didik di Sumsel patut
diperhitungkan, tidak hanya di level nasional, bahkan internasional. Hal ini
juga membantah stigma sebagian orang terhadap program berobat gratis yang tidak
berkualitas. Buktinya, dengan program itu, anak-anak didik dengan leluasa
mengeluarkan ide kreatifnya di bidang apapun tanpa harus memikirkan problem
biaya sekolahnya lagi. Potensi mereka terus digali untuk menciptkan hal-hal
baru yang nantinya dapat bermanfaat bagi kemaslahatan bersama.