Selasa, 21 Oktober 2014

Tips Melepas Botol

 Menghentikan atau mengganti suatu kebiasaan tidaklah mudah. Anak perlu beradaptasi dengan kebiasaan baru. Jadi, sangatlah mungkin ia menolak, mengangis dan bahkan marah ketiak ia tidak bisa lagi minum susu dari botol. Lakukanlah secara bertahap untuk membantunya menyesuaikan diri minum susu dari gelas dengan :
  • izinkan anak memilih gelas yang ia sukai corak dan gambarnya
  • Ajak si kecil membuat susu di gelas tersebut. Buatlah kebiasaaan minum susu suatu aktivitas yang menyenangkan.
  • Lakukanlah bermain pura-pura, seolah-olah sedang jamuan the dan susu menggunakan gelas.
Pada hari penyesuaian awal, anda masih bisa berkompromi, misalnya ia masih boleh minum dari botol satu kali dalam sehari, dan selebihya harus minum susu dari gelas. Agar pembentukan kebiasaaan ini berlangsung efektif, konsistensi orang tua sangat diperlukan. Artinya, anda harus mulai tega untuk tidak lagi memberikan botol susu meski anak anda merengek-rengek. Namun Jangan lupa, memberikan apresiasi positif berupa pujian ketika ia mau minum susu dari gelas.

Perkembangan Bayi Minggu Pertama

Pada minggu pertama atau kedua setelah persalinan tugas anda hanyalah merawat bayi anda dan berusaha untuk mengenalnya. Sebisa mungkin usahakan untuk cukup beristirahat, tapi jangan lupa melakukan senam pasca melahirkan untuk memulihkan peredarahan darah anda dan mengembalikan otot-otot yang meregang ke bentuk semula. Selama beberapa minggu pertama mungkin kebiasaan makan dan tidur bayi anda belum terpola, namun dengan mempelajari perilaku dan kebiasaannya, anda akan segera menemukan cara terbaik untuk mengatasinya dengan baik.

Bila hendak disusui dengan asi, pada awalnya bayi akan sering menuntut untuk menyusu, setiap kali dalam jumlah sedikit. Proses ini akan membantu mendorong persediaan susu anda, dan membuat anda harus sering bersentuhan fisik dengannya. Disamping itu hisapan tersebut akan merangsang rahim anda untuk mengerut kembali ke bentuk awal sebelum kehamilan. Akibat dari kontak awal ini, 80% dari waktu terjada bayi akan terpakai untuk menatap wajah anda. Kini daya tangkap utamanya berada pada tingkat yang paling teliti, dan karena ia mendapatkan segalanya dari anda, tanpa menyentuh, mendengar suara, serta menghirup aroma tubuh anda, ia tak akan terangsang untuk menggunakan dan mengembangkan kemampuan yang sudah dibawanya saat dilahirkan.

Beberapa refleks awalnya akan menghilang begitu sistem syarafnya telah berkembang, namun bayi akan mengembangkan anggota tubuhnya dan mencengkeramkan, tangannya erat-erat pada anda di saat terkejut. Ciri khas yang lain yang mengirigi bayi saat baru dilahirkan juga lenyap setelah beberapa minggu. Kepalanya yang memanjang kini mulai membulat, rambut-rambut halu yang menutupi tubuhnya berguguran, warna kulit dan kotorannya akan lebih normal. Mungkin bayi masih suka tidur dengan posisi janin, namun akan lebih rileks dengan belaian dan usapan lembut. Kepala bayi masih perlu ditopang saat anda mengangkatnya, namun bayi akan semakin bisa mengendalikan kepalanya, terutama bila anda sering menggendongnya.

Begitu ASI anda mengali dengan lancar dan selera makan bayi anda telah berkembang, menyusunya mulai semakin jarang dan waktu menyusunya akan lebih lama. Namun waktu terbanyak yang dihabiskannya dihadapan payudara anda, bukanlah menyusu, justeru menikmati kontak, pembicaraan sambil sesekali mengisap payudara anda. Tak satupun kata yang terbuang percuma. Bahkan saat ia berbaring sendirian dalam ayunannya, bayi akan menikmati suara anda yang sudah sangat dikenalinya. Dengan segera anda belajar untuk bereaksi dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan bayi anda, yang akan mendapat imbalan dalam bentuk tanggapan dan rasa puas si bayi.

Memandikan Bayi – Beberapa Tips Penting



Memandikan bayi bisa menjadi kesempatan bagi Anda dan bayi Anda untuk mempererat hubungan. Apa saja yang perlu Anda siapkan agar semuanya berjalan lancar dan aman?
Waktu dan Frekuensi
Untuk bayi yang baru lahir, sebaiknya ia dimandikan 2-3 jam setelah proses kelahiran, pada saat kondisi tubuhnya sudah stabil. Seiring dengan perkembangannya, biasa di negeri kita yang tropis ini bayi dimandikan dua kali dalam sehari. Waktu yang paling baik biasanya sebelum ia makan di pagi hari (untuk mencegah muntah) dan sebelum ia tidur di malam hari, agar ia dapat tertidur dengan lelap.
Peralatan
Siapkan semua yang akan Anda perlukan sebelum proses memandikan dimulai dan kumpulkan di tempat yang berdekatan dengan posisi Anda. Ini penting, karena bayi Anda harus terus berada dalam genggaman Anda hingga selesai, untuk menghindari resiko si kecil tergellincir dan tenggelam dalam air. Beberapa peralatan yang standar untuk memandikan si kecil antara lain:
  • Bak mandi
  • Waslap
  • Handuk
  • Sabun dan sampo (jika Anda ingin menggunakannya)
  • Kapas
  • Popok
  • Pakaian ganti
  • Mainan untuk mengalihkan perhatiannya
Hingga bayi usia 6 bulan (sudah bisa duduk tegak), sebaiknya Anda menggunakan bak khusus untuk bayi. Sebagian ahli menyarankan untuk menggunakan sabun hanya jika cuaca sangat panas dan ketika si kecil benar-benar kotor. Karena ini jarang terjadi, maka sebenarnya memandikan bayi hanya dengan air saja (tanpa sabun) merupakan kebiasaan yang justru positif.
Air
Gunakan air hangat bersuhu sekitar 36-37 C. Untuk bayi hingga usia 6 bulan, kedalaman air sebaiknya tidak lebih dari 10 cm. Untuk bayi yang sudah lebih besar, Anda bisa menuangkan air hingga ke seukuran pinggangnya ketika ia duduk. Memandikan bayi dengan air dingin masih menimbulkan kontroversi…
Langkah-langkah
  • Mulailah dari mata si kecil. Gunakan kapas untuk membersihkan matanya. Basahi kapas, dan bersihkan mata si kecil dari arah dalam keluar. Gunakan kapas baru untuk mata yang sebelahnya lagi.
  • Beralihlah ke bagian lain pada wajahnya; pipi, telinga, dahi dan seterusnya.
  • Selanjutnya bershikan kepalanya. Gunakan sampo sesekali. Ketika membersihkan kepalanya, gunakan cangkir/gelas kecil untuk menuangkan air ke atas kepala (jika Anda menggunakan gayung, khawatir air tertuang terlalu banyak sekaligus). Lindungi bagian matanya agar ia tidak merasa panik dan terganggu.
  • Lanjutkan membersihkan tubuhnya dari leher hingga ke ujung kakinya, namun bagian pantat sebaiknya diakhirkan.
  • Bersihkan bagian pantat si kecil ketika proses mandi sudah selesai. Berdirikan ia di baknya lalu bersihkan pantatnya.
  • Siapkan handuk dan segera lilitkan ke tubuhnya agar ia tidak kedinginan.
  • Baringkan ia dan kenakan pakaiannya. Saat ini juga merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pijatan jika Anda mau.
Catatan Penting
  • Posisi tangan yang baik ketika memandikan si kecil adalah tangan kiri di belakang tengkuknya, memegang kepala dan leher bayi. Tangan kiri ini harus selalu berada pada posisi seperti ini selama memandikan si kecil.
  • Gunakan mainan untuk mengalihkan perhatian si kecil, sehingga Anda tidak kerepotan.
  • Pastikan setiap lekuk tubuhnya dibershikan dengan baik.
  • Bagian-bagian sulit seperti lubang hidung serta telinga bagian terluar dapat dibersihkan menggunakan kapas basah.
Selamat mencoba…

Rabu, 15 Oktober 2014

Jemur Bayi Setelah Pukul 8 Pagi, Cukup Beresiko

M. Faisal Khalil Ogabe dijemur-doc pribadi
Tadi pagi ketika saya membaca artikel ini ditabloid femme edisi 08 - Th IV, saya jadi ingin menuliskannya diblog ini. Saya pikir ini sangat bermanfaat untuk para ibu. 

Awalnya saya berpikir bahwa matahari pagi sampai jam 10 itu baik untuk bayi, tapi nyatanya untuk bayi bagusnya sampai jam 8 pagi. Jadi, asumsi saya selama ini salah. Sebenarnya pihak RS tempat saya bersalin sudah menginformasikan hal tersebut, tapi ya saya terlalu sok tau. hehe. Supaya ibu-ibu tidak salah asumsi seperti saya, berikut adalah artikelnya :
Kebiasaan orang tua menjemur bayi di bawah sinar matahari di pagi hari sepertinya mulai ditinggalkan ibu-ibu muda. Padahal menjemur bayi selama 5-15 menit tiap hari menghindarkan bayi dari penyakit kulit kuning dan mengaktifkan vitamin D yang membuat tulang bayi lebih kuat. Namun dianjurkan menjemur bayi sebelum pukul 8 pagi, karena setelah itu sinar matahari kurang baik bagi kulit bayi dan bisa menyebabkan kulit bayi terbakar. 

Bagaimana cara tepat menjemur bayi, dan bolehkah bayi dijemur tiap pagi? 
Tradisi menjemur bayi di pagi hari rupanya sangat bermanfaat bagi bayi. Menurut Dr. Cynthia Rindang SpA, (dokter anak di RS Puri Indah Kembangan, Jakarta Barat) bahwa menjemur bayi di pagi hari di Indonesia masih direkomendasikan karena dapat mengurangi penyakit kuning pada bayi yang baru dilahirkan.  Selain itu, menjemur bayi di pagi hari juga bermanfaat mengaktivasi vitamin D yang terdapat pada kulit bayi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel tulang bayi sehingga makin kuat.

Hal senada juga dikatakan dr. Margareta Komalasari SpA (dokter anak di RSPP), sinar matahari pagi membantu penyerapan vitamin D sehingga kalsium yang dibutuhkan tulang terserap lebih optimal. Selain itu juga bisa mencegah penyakit kuning pada bayi. "Sinar matahari juga dapat mengurangi bilirubin atau jaundice dimana bilirubin larut saat terkena sinar matahari dan keluar melalui buang air seni atau kotoran bayi yang membuat bayi terbebas dari penyakit kuning", jelas dr.Margareta.

Cara Menjemur
Menurut dr. Margareta menjemur bayi harus melihat kondisi cuaca. Jangan menjemur bayi saat cuaca berangin, karena dapat membuat bayi kedinginan. "Jemur bayi membelakangi arah datangnya sinar matahari, hindari kontak mata bayi dengan sinar matahari langsung", tegasnya.  Bukan hanya itu, sebaiknya bayi dijemur sebelum dimandikan. "Kalau sudah dimandikan baru dijemur, bayi akan kembali berkeringat dan ini membuat bayi tidak nyaman sehingga rewel", tambahnya lagi.
Lebih lanjut dr.Cynthia mengatakan, ada baiknya pakaian bayi dibuka dan hanya menggunakan popok saja saat bayi dijemur agar seluruh kulit bayi terpapar sinar matahari. "Menjemur bayi ini nggak harus di luar rumah. Tapi bukan cahaya matahari yang dipantulkan atau melewati kaca/jendela karena kurang baik bagi bayi", tutur dr.Cynthia.

Waktu Menjemur
Pada prinsipnya bayi sudah boleh dijemur sejak bayi baru lahir.  Menurut dr.Margareta SpA, waktu yang tepat menjemur bayi adalah sebelum pukul 8 pagi. "Setelah pukul 8, sinar matahari sudah mulai terik ditakutkan dapat membahayakan kulit badan bayi seperti kulit terbakar", jelas dr. Margaretha. Ciri bayi kulitnya terbakar ditunjukkan dengan kulit berwarna merah, menimbulkan perih, nyeri, dan juga gatal pada kulit bayi.
Sementara itu lamanya waktu menjemur dikatakan cukup 5 sampai 15 menit per hari meski ada pula yang merekomendasikan hingga 30 menit seminggu (5 menit sehari). "Bayi yang kulitnya lebih putih memerlukan waktu menjemur lebih lama dari bayi berkulit lebih gelap. Tapi jika 5 menit kulit bayi memerah maka waktu berjemur bisa diakhiri," jelas dr. Cynthia.

Tips
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan saat menjemur bayi:
  • Buka pakaian bayi agar seluruh kulit bayi terpapar matahari pagi
  • Jemur bayi di tempat yang tidak terlalu terbuka (di luar) yang  banyak angin.
  • Jangan menjemur bayi setelah pukul 8 pagi.
  • Jemur bayi 5-15 menit. Bagi bayi yang berusia lebih dari tiga bulan bisa dijemur 10 menit bagian punggung dan 10 menit bagian depan, tapi halangi agar mata bayi tidak terkena sinar matahari langsung
  • Berikan ASI pasca bayi dijemur.

Moral of this artikel :
  1. Ternyata menjemur bayi sebelum pukul 8 pagi itu sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit kuning. Selain itu, sinar matahari juga dapat membantu pertumbuhan tulang bayi.
  2. Happy sunbathing kids..

Jumat, 23 Mei 2014

Kegiataan Pemantapan Petugas Psikososial Tahun 2014


Kejadian Kegiatan Pemantapan  bencana merupakan peristiwa yang disebabkan oleh alam, kelalaian manusia dan atau kedua-duanya yang datang secara tiba-tiba dan menimbulkan kerusakan sarana dan  prasarana  fasilitas umum bahkan yang yang tak kalah dahsyatnya adalah terjadinya kepanikan yang luar biasa yang menimbulkan Trauma Psikologis berakibat pada terhambatnya aktivitas sosial masyarakat serta melumpuhkan sendi atau tata kehidupan.

Selain itu, dampak dari bencana dapat menimbulkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional. Bencana diartikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat. Selanjutnya dampak psikologis bencana dapat dirasakan baik langsung maupun tidak langsung oleh korban bencana. Jenis dampak, reaksi stress akibat bencana serta faktor pendukung dan penghambat pulihnya seseorang akibat bencana.

Selama ini penanggulangan bencana yang dilaksanakan oleh beberapa instansi/LSM/Orsos maupun lembaga yang peduli kemanusiaan termasuk instansi sosial sendiri, masih bersifat evakuasi, penampungan, bantuan kebutuhan dasar dan kesehatan saja. Sedangkan trauma dan tekanan psikis yang dialami para korban akibat kejadian bencana yang menimpanya hampir tidak mendapat perhatian. Padahal pemulihan psikososial bagi korban yang mengalami trauma tidak kalah penting, karena mampu tidaknya korban bangkit dan memotivasi diri untuk menjalani kehidupan selanjutnya dengan kondisi porak-poranda kehilangan harta benda bahkan keluarga yang dicintai akibat tertimpa bencana. 

Oleh karena itu dalam rangka memberikan perlindungan terhadap korban bencana yang mengalami dampak psikologis diperlukan petugas untuk memberikan pendampingan  psikososial. Tentunya untuk melangkah dalam hal tersebut perlu dipersiapkan petugas yang kompeten dan memiliki pengetahuan serta keterampilan dalam melakukan pendampingan psikososial.

Berpijak  dari kondisi objektif tersebut, maka penyelenggaraan pemantapan petugas psikososial sangat diperlukan. Untuk menunjang pelaksanaan penyelenggaraan pemantapan petugas psikososial ini diperlukan personil, pengetahuan dan sumber daya lainnya yang terampil dan handal dalam menangani masalah psikososial yang dialami para korban bencana.

Pembukaan Kegiatan Pemantapan Petugas Psikososial 2014 dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial (Drs. Ms. Sumarwan, MM) Mewakili Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan Drs. H. Apriyadi, M.Si didampingi Kepala Seksi Bantuan Sosial Korban Bencana (Amir Sutisna, A.Ks)

Pada pembukaan Pemantapan Petugas Psikososial Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan memberikan arahan bahwa pelayanan kepada masyarakat korban bencana  merupakan hal yang sangat penting dilaksanakan pada saat dan pasca terjadi bencana, guna untuk  meringankan penderitaan masyarakat serta sebagai upaya advokasi sosial kepada masyarakat yang dilanda bencana.

Dalam kesempatan itu pula Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan pendampingan sosial kepada korban bencana pada saat dan pasca terjadi bencana, hendaknya dilaksanakan secara profesional sehingga benar-benar sesuai tujuan pendampingan sosial yang sebenarnya dalam rangka meringankan penderitaan masyarakat korban bencana.

Selama pelaksanaan kegiatan peserta  diberikan materi Kebijakan Kementerian Sosial Dalam Pendampingan Sosial Korban Bencana, Kebijakan & Program Pembangunan Kesejahteraan Sosial  di Sumatera Selatan, Pola Pengembangan Kampung Siaga Bencana ( KSB ), Kebijakan Program Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial, Teknik Pendamping Sosial dan Peran Pendamping Sosial.

Peserta kegiatan ini diberikan materi (photo copy) yang disampaikan oleh penceramah/pelatih, selain itu juga peserta diberikan ATK (Bed Gantung, Agenda dan Map Plastik),  konsumsi, akomodasi, uang saku, transport dan sertfikat.

Sesuai jadwal, narasumber dapat memenuhi jadwal, sehingga kegiatan ini dapat berjalan sebagaimana yang telah direncanakan.

Walau acara berlangsung singkat, namun pada intinya kegiatan ini sebagai sarana belajar kepemimpinan bagi ketua panitia, belajar bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing bagi seksi-seksi pendukung kegiatan yang bertugas, karena kepanitiaan semua terdiri dari penerima manfaat, para pekerja sosial hanya sebagai motivator dan pembina saja.

Semoga banyak manfaat dapat dirasakan oleh para penerima manfaat dari kegiatan ini.
(marwan ogabe)