Irene Camelyn Sinaga |
Oleh Irene Camelyn Sinaga
Jika denyut nadi kita sama, bicara di hati juga serupa. Itu satu tanda pasti, kita mungkin serasi.
Sinyal akan calon sosok pemimpin yang bakalan memimpin di Sumsel tampaknya sudah terbayangkan. Dialah yang programnya sudah terbukti dan akan terus ditingkatkan pada periode 5 tahun mendatang.
Sosok nama pemimpin itu memang tak boleh diucapkan oleh seorang ustadz ataupun tokoh agama macam Ustadz Solmed secara gamblang. Sebab bagaimana pun, yang namanya tokoh agama harus netral dan tidak boleh terlibat politik.
Namun di sisi lain, sebagai tokoh agama, Ustadz Solmed boleh memiliki cara pandang yang ikhlas dalam hal menilai sosok pemimpin yang pas untuk memimpin suatu daerah. Meski tak langsung menyebut, tapi kita mampu menangkap sinyal yang dilontarkannya. ‘’Saya baru mendengar seorang pemimpin begitu bersemangat menyiarkan Islam, peduli terhadap rakyat, memperhatikan segala sektor baik ekonomi, agama, pembangunan, dan lainnya. Saya mendengarnya saja sudah jatuh cinta, kalau saya jadi warga Sumsel, saya tidak akan pindah ke lain hati. Apa yang beliau sudah jalankan, laksanakan, semoga Allah SWT memberikan kemuliaan, keberkahan, dan jalan untuk melanjutkan perjuangan membangun Sumsel menuju Sumsel Gemilang." Demikian ujar Ustadz Solmed, yang jelas mengarah pada satu nama, yakni Cagub H. Alex Noerdin dan Cawagub Ishak Mekki.
Jika itu adalah amanah, maka setiap rakyat Sumsel wajib melaksanakannya. Tapi memang hal itu terkesan vulgar dan terlalu membesar-besarkan sebuah pesan amanah yang terlontar dari seorang Ustadz Solmed.
Namun sebagai warga yang beragama, siapa lagi yang patut kita contoh dan laksanakan perkataannya kecuali imbauan dan amanah yang disampaikan oleh seorang ustadz.
Apalagi apa yang disampaikan Sang Ustadz memang apa adanya dan sudah terbukti secara nyata di lapangan. Mulai keberhasilan pengobatan gratis yang menjadi teladan Pemerintah Pusat hingga akan diberlakukan di seluruh Indonesia tahun depan, sampai kepada pendidikan gratis yang sudah menembus areal pedesaan di Provinsi Sumsel.
Sedangkan program lain macam pengentasan kemiskinan dan bedah rumah hingga apresiasi positif dan peningkatan gaji para pegawai lepas dan P3N pun tak luput dari perhatian Gubernur Sumsel, H. Alex Noerdin. Semuanya dilakukan semata-mata untuk rakyat Sumsel demi menuju Sumsel Gemilang.
Semuanya mampu dilakukan sosok pemimpin macam Alex. Wajar seorang Ustdaz Solmed pun mendambakan pemimpin yang ideal demikian itu. Tinggal lagi bagaimana kita menyikapinya.
Di sisi lain, wajar dan mungkin saja, kalau selama seseorang memimpin pasti ada salah dan khilafnya, karena itu memang sudah ciri khas manusia.
Tapi kalau boleh kita bandingkan dengan segala keberhasilan yang pernah ditorehkan, maka hal itu amatlah tak sebanding. Sebab keberhasilan, keamanan, dan kesejahteraan serta kemajuan Provinsi Sumsel selama kepemimpinan H. Alex Noerdin dan H. Eddy Yusuf selama ini memang lebih banyak dibanding dengan segala kekhilafan ataupun kesalahan yang pernah dilakukan.
Karenanya wajar kalau Pak Alex Noerdin ingin kembali memimpin Sumsel bersama Pak Ishak Mekki karena masih banyak program lanjutan yang harus dijalankan. Atau paling tidak ingin menghapus segala kekhilafan dan kesalahan serta ketidaksempurnaan program yang pernah dilakukan pada periode sebelumnya.
Dan itu sudah ada dalam rangkaian doa seorang Ustadz Solmed, tinggal kita yang mengaminkannya.
Jika denyut nadi kita sama, bicara di hati juga serupa. Itu satu tanda pasti, kita mungkin serasi.
Sinyal akan calon sosok pemimpin yang bakalan memimpin di Sumsel tampaknya sudah terbayangkan. Dialah yang programnya sudah terbukti dan akan terus ditingkatkan pada periode 5 tahun mendatang.
Sosok nama pemimpin itu memang tak boleh diucapkan oleh seorang ustadz ataupun tokoh agama macam Ustadz Solmed secara gamblang. Sebab bagaimana pun, yang namanya tokoh agama harus netral dan tidak boleh terlibat politik.
Namun di sisi lain, sebagai tokoh agama, Ustadz Solmed boleh memiliki cara pandang yang ikhlas dalam hal menilai sosok pemimpin yang pas untuk memimpin suatu daerah. Meski tak langsung menyebut, tapi kita mampu menangkap sinyal yang dilontarkannya. ‘’Saya baru mendengar seorang pemimpin begitu bersemangat menyiarkan Islam, peduli terhadap rakyat, memperhatikan segala sektor baik ekonomi, agama, pembangunan, dan lainnya. Saya mendengarnya saja sudah jatuh cinta, kalau saya jadi warga Sumsel, saya tidak akan pindah ke lain hati. Apa yang beliau sudah jalankan, laksanakan, semoga Allah SWT memberikan kemuliaan, keberkahan, dan jalan untuk melanjutkan perjuangan membangun Sumsel menuju Sumsel Gemilang." Demikian ujar Ustadz Solmed, yang jelas mengarah pada satu nama, yakni Cagub H. Alex Noerdin dan Cawagub Ishak Mekki.
Jika itu adalah amanah, maka setiap rakyat Sumsel wajib melaksanakannya. Tapi memang hal itu terkesan vulgar dan terlalu membesar-besarkan sebuah pesan amanah yang terlontar dari seorang Ustadz Solmed.
Namun sebagai warga yang beragama, siapa lagi yang patut kita contoh dan laksanakan perkataannya kecuali imbauan dan amanah yang disampaikan oleh seorang ustadz.
Apalagi apa yang disampaikan Sang Ustadz memang apa adanya dan sudah terbukti secara nyata di lapangan. Mulai keberhasilan pengobatan gratis yang menjadi teladan Pemerintah Pusat hingga akan diberlakukan di seluruh Indonesia tahun depan, sampai kepada pendidikan gratis yang sudah menembus areal pedesaan di Provinsi Sumsel.
Sedangkan program lain macam pengentasan kemiskinan dan bedah rumah hingga apresiasi positif dan peningkatan gaji para pegawai lepas dan P3N pun tak luput dari perhatian Gubernur Sumsel, H. Alex Noerdin. Semuanya dilakukan semata-mata untuk rakyat Sumsel demi menuju Sumsel Gemilang.
Semuanya mampu dilakukan sosok pemimpin macam Alex. Wajar seorang Ustdaz Solmed pun mendambakan pemimpin yang ideal demikian itu. Tinggal lagi bagaimana kita menyikapinya.
Di sisi lain, wajar dan mungkin saja, kalau selama seseorang memimpin pasti ada salah dan khilafnya, karena itu memang sudah ciri khas manusia.
Tapi kalau boleh kita bandingkan dengan segala keberhasilan yang pernah ditorehkan, maka hal itu amatlah tak sebanding. Sebab keberhasilan, keamanan, dan kesejahteraan serta kemajuan Provinsi Sumsel selama kepemimpinan H. Alex Noerdin dan H. Eddy Yusuf selama ini memang lebih banyak dibanding dengan segala kekhilafan ataupun kesalahan yang pernah dilakukan.
Karenanya wajar kalau Pak Alex Noerdin ingin kembali memimpin Sumsel bersama Pak Ishak Mekki karena masih banyak program lanjutan yang harus dijalankan. Atau paling tidak ingin menghapus segala kekhilafan dan kesalahan serta ketidaksempurnaan program yang pernah dilakukan pada periode sebelumnya.
Dan itu sudah ada dalam rangkaian doa seorang Ustadz Solmed, tinggal kita yang mengaminkannya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar